Berbagai tingkat keanekaragaman hayati
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman pembawa sifat yang terdapat di dalam kromosom. Kromosom terdapat di dalam inti sel. Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antarindividu sejenis. Itu dikarenakan walaupun bahan dasarnya sama namun susunannya beranekaragam. Keanekaragaman gen selalu terjadi secara generatif (melalui perkawinan), baik yang dilakukan oleh alam atau dibantu manusia.
Contoh keanekaragaman gen adalah tanaman mangga yang memiliki beberapa varietas seperti mangga gadung, mangga arum manis, mangga golek, dan mangga manalagi.
2. Keanekaragaman Jenis
![]() |
![]() |
Keanekaragaman jenis adalah keanekaragaman yang terjadi karena terdapat variasi pada spesies (jenis). Semakin berada dibawah tingkat taksonomi, semakin rendah perbedaannya. Keanekaragaman jenis bisa ditemukan di dalam sebuah ekosistem.
Contoh keanekaragaman jenis adalah macan tutul akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan melati putih karena dari tingkat kingdom (kerajaan) saja sudah berbeda. Macan tutul berada di kingdom animalia sedangkan melati putih berada di kingdom plantae. Perbedaannya akan menjadi lebih sedikit jika dibandingkan dengan anjing yang sama-sama berada di ordo carnivora. Perbedaannya akan menjadi lebih sedikit lagi jika dibandingkan dengan kucing domestik karena sama-sama berada di famili felidae. Kekerabatan akan semakin dekat jika dibandingkan dengan harimau karena berada pada satu genus yaitu Panthera.
3. Keanekaragaman Ekosistem
![]() |
![]() |
Keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman yang terjadi karena terdapat variasi ekosistem. Ekosistem muncul akibat adanya interaksi antara komponen biotik (hidup. Contoh: padi, burung, lumut) dan komponen abiotik (tak hidup. Contoh: batu, pasir, air). Masing-masing ekosistem memiliki jenis tumbuhan, hewan, dan benda mati yang berbeda-beda.
Contoh keanekaragaman ekosistem adalah ekosistem sawah yang berbeda dengan ekosistem pantai. Pada ekosistem sawah terdapat padi, ular, tikus, rumput, dan hewan air tawar. Sedangkan pada ekosistem pantai terdapat karang, kepiting, pohon kelapa, dan berbagai jenis moluska.
Persebaran hutan di Indonesia dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah jenis hutan yang paling banyak berada di Indonesia. Jenis hutan ini banyak ditemukan di kalimantan, sumatra dan papua. Karakteristik dari jenis hutan ini adalah tingkat curah hujan yang sangat tinggi. Sehingga hutan ini cenderung lembab. Selain itu, pohon- pohon yang mendiami hutan ini cenderung besar dan tinggi. Jenis tanaman pada hutan ini heterogen atau banyak macamnya. Contoh tanaman yang mendiami hutan ini adalah pohon kemenyan, pohon rotan, pohon kamper, pohon damar, pohon eboni, dan pohon meranti.
2. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan yang bermusim. Maksud dari musim ini adalah, hutan ini akan menggugurkan daunnya saat musim kemarau dan kembali menjadi hutan lebat saat musim hujan. Jenis hutan ini banyak ditemukan di pulau jawa. Tingkat curah hujan di hutan ini tidak terlalu tinggi, sehingga hutan tidak begitu lembab. Jenis pohon yang berada di hutan ini cenderung kecil dan tidak terlalu lebabt. Hutan musim biasanya hanya di isi oleh satu jenis pohon saja. Tanaman yang biasanya berada di hutan ini adalah pohon jati dan pohon cemara.
3. Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diisi oleh rerumputan serta pohon- pohon berjenis pendek. Di Indonesia sabana berada di wilayah Gayo Aceh dan Madura. Ciri khas dari sabana adalah bersuhu hangat. Hal ini diakibatkan tingkat curah hujan yang tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Sabana memiliki perbenaan sangat signifikan di musim hujan dan musim kemarau. Saat musim kemarau curah hujan di sabana sangat rendah, tapi tidah cukup rendah hingga dapat menjadi gurun. Dan saat musim hujan, curah hujan di sabana sangat tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk menjadi hutan hujan tropis.
4. Stepa
Stepa adalah padang rumput yang sangat kering. Di Indonesia, stepa dapat di temukan di daerah dengan masa kemarau paling panjang, seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, iklim di stepa sangat kering akibat curah hujan yang tidak tinggi. Hanya saja, sedikitnya curah hujan ini, tidak membuat stepa menjadi gurun. Biasanya stepa tidak memiliki pohon. Stepa hanya diisi oleh rumput- rumput berjenis pendek.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia dan Upaya Pelestariannya
Secara geografis, Indonesia terletak di antara benua Asia dan benua Australia yang mempunyai keadaan biogeografi berbeda. Hal tersebut berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia. Keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah spesies flora dan fauna yang ada pada suatu tempat. Bukan hanya tentang banyaknya jumlah spesies tetapi juga tentang keanekaragam ekosistem dan habitat serta proses yang terjadi di dalamnya.
Diperkirakan sekitar 350.000 jenis flora dan 40.000 jenis fauna berada di Indonesia. Mereka banyak ditemukan di berbagai ekosistem di wilayah Indonesia, seperti ekosistem hutan , ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem daratmaupun ekosistem air yang membentang 5.200 kilometer sepanjang garis katulistiwa. Berikut adalah penjelasan tentang persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
Pembagian Flora dan Fauna
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa Indonesia terletak di Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu, Indonesia sendiri terbagi menjadi 3 wilayah yakni Indonesia bagian barat, bagian tengah dan bagian timur. Indonesia bagian barat disebut Paparan Sunda atau Landas Kontinen Sunda karena bagian tersebut berdekatan dengan Benua Asia. Selanjutnya Indonesia bagian tengah disebut wilayah perairan, sedangkan Indonesia bagian timur disebut Paparan Sahul atau Landas Kontinen Sahul karena berdekatan dengan Benua Australia.Antara Paparan Sunda (bagian barat) dan wilayah perairan (bagian tengah) terdapat garis khayal yang membatasi flora dan fauna Indonesia. Garis tersebut disebut dengan garis Wallace. Sedangkan garis khayal yang membatasi flora dan faunan wilayah perairan (bagian tengah) dengan Paparan Sahul (bagian timur) disebut garis Weber. Nama kedua garis khayal tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Alfred R. Wallace dan Max Weber.Persebaran Fauna di Indonesia
Persebaran hewan-hewan di dunia dikelompokkan menjadi 6 (enam) daerah utama, yaitu :
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya hewan, sangat berkaitan erat dengan letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
Dalam ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. Wallace (1856) menemukan perbedaan hewan di beberapa daerah di Indonesia. Jenis burung yang ada di Bali tidak dijumpai di Lombok, dan sebaliknya. Hewan yang terdapat di Sumatera, jawa, Bali, dan Kalimantan mirip dengah jenis hewan di daerah geografis Oriental (Asia), sehingga Wallace membuat garis pembatas yang dikenal dengan garis wallace yang memisahkan daerah oriental dengan daerah Australian (meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara).
Ahli zoology Jerman, Max Weber menjumpai hewan di daerah Sulawesi mirip dengah hewan di daerah Oriental dan Australian (merupakan peralihan), sehingga membuat garis pembatas yang dikenal garis weber yang membentang daerah Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru.

- Zona Oriental
Zona oriental meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan pulau- pulau kecil di sekitarnya. Fauna pada zona ini mempunyai kemiripan dengan hewan dari Benua Asia. Ciri dari fauna yang berada di daerah ini adalah :
- Terdapat mamalia dengan ukuran tubuh yang besar
- Mempunyai banyak jenis hewan primata atau kera
- Burung- burungnya tidak mempunyai warna bulu yang beragam dan cenderung kurang menarik, tetapi mempunyai kicauan yang bagus
Jenis hewan yang termasuk dalam fauna zona oriental adalah :
- Mamalia : gajah (Elephas maximus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrensis) dan harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), tapir (Tapirus indicus), rusa (Cervus timorensis), badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus), beruang madu (Helarctos malayanus), banteng jawa (Bos javanicus)
- Primata : orang utan (Pongo pygmaeus), tarsius (Tarsius bancanus), monyet (Presbytis thomasi), bekatan (Nasalis larvatus), kukang (Mycticebus coucang)
- Reptil : buaya muara (Crocodylus porosus), kura- kura, bunglon, kadal
- Burung : jalak bali (Leucopsar rothschildi), burung kutilang, burung rangkong (Rhinoplax vigil), burung murai (Myophoneus sp.), dan elang putih (Mycrohyerax latifrons).
- Zona Peralihan
Daerah yang termasuk dalam zona peralihan adalah Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara dan pulau kecil di sekitarnya. Hewan- hewan pada zona ini mempunyai kesamaan karakter dengan hewan yang berasal dari Benua Asia maupun Australia.Jenis hewan yang berada dalam zona peralihan yaitu :
- Mamalia : beruang, anoa (Bubalus depressicornis) , babi rusa (Babyrousa babyrussa), kuda, sapi, banteng
- Reptil : komodo (Varanus komodoensis), ular dan boa- boa
- Amphibia : katak air, katak terbang dan katak pohon
- Burung : nuri, merpati, dan burung maleo (Macrocephalon maleo)
- Zona Australian
Zona australian meliputi Kepulauan Maluku dan Papua. Hewan yang berada pada zona australian mempunyai kemiripan dengan fauna dari Benua Australia. Karakteristik dari fauna di zona australian adalah :
- Didominasi oleh hewan menyusui (mamalia) berukuran kecil
- Terdapat mamalia berkantong
- Tidak ada hewan primata
- Ada beragam warna bulu burung pada zona australian
Contoh hewan yang berada pada zona australian adalah :
- Mamalia : walabi semak (Thylogale bruijni), walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), kus kus (Spilocuscus maculatus), oposum, landak irian (nokdiak)
- Burung : burung cendrawasih (Paradisaea minor), burung kasuari (Casuarius casuarius), kakatua raja (Probosciger atterimus)
- Reptil : buaya papua (Crocodylus novaeguinae) dan biawak (Varanus salvator)
Persebaran Flora di Indonesia

Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah 25.000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemik atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia.
Tumbuhan yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, Philipina sering disebut kelompok tumbuhan Malesiana. Beberapa jenis tumbuhan khas di Indonesia :
- Durian ( Durio zibethinus ), ada beberapa varietas : Durian Petruk (Jepara), durian Simas (Bogor), durian Sitokong (Ragunan-Jakarta).
- Salak ( Salacca edulis ), beberapa varietas : salak pondoh (sleman), salak bali, salak condet (jakarta).
- Bunga Bangkai ( Rafflesia arnoldi ) dari Bengkulu
- Pohon Jati (Tectona grandis), Mahoni (Switenia mahagoni), Kenari (Canarium caesius) banyak ditemukan di Jawa, keruing (Dipterocarpus sp), Matoa (Pometia pinnata) dari Papua.
- Meranti (Shorea sp), rotan (Calamus caesius) di kalimantan.
- Cendana (Santalumalbum), kayu putih (Eucalyptus alba)
Seperti halnya fauna, persebaran flora di Indonesia juga terbagi menjadi 3 wilayah yaitu:
- Flora bagian barat
Habitat dari flora bagian barat yakni hutan heterogen yang mempunyai banyak jenis pohon. Hutan heterogen merupakan hutan lebat yang bercurah hujan tinggi sehingga disebut juga dengan hutan hujan tropis (baca : Ekosistem Hutan Hujan Tropis). Flora di bagian barat Indonesia disebut juga dengan flora Asia. Beberapa contoh flora Asia adalah pohon salak ( Salacca edulis ), pohon durian ( Durio zibethinus ), sukun (Artocarpus spp.) , bunga bangkai (Amorphophallus titanum), meranti (Shorea sp), rotan (Calamus caesius), keruing rawa (Dipterocarpus spp.), sawo kecik (Manilkara kauki), kamper, eboni dan damar. (baca : Manfaat Hutan)
- Flora bagian tengah
Tempat tumbuh flora bagian tengah adalah sejenis hutan musim atau hutan homogen. Ciri ciri hutan musim adalah banyak daun pepohonan yang gugur pada musim kemarau. Flora di bagian tengah Indonesia sering disebut flora peralihan . Contohnya yaitu pohon cemara dan pohon jati (Tectona grandis).
- Flora bagian timur
Hutan yang menjadi habitat dari flora bagian timur adalah hutan homogen dengan jenis bioma stepa dan hutan sabanayang memiliki curah hujan rendah dan cenderung beriklim kering. Flora di bagian timur Indonesia disebut juga flora Australia. Contoh dari flora tersebut adalah matoa (Pometia pinnata), ratu sulur permata hijau (Strongylodon macrobotrys), sagu dan kayu putih (Eucalyptus alba). (baca : Keanekaragaman Flora di Indonesia)
Hewan dan Tumbuhan endemik di Indonesia
Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia adalah hewan dan tumbuhan yang hanya ada di di Indonesia.
- Hewan yang endemik misalnya : harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau bali (sudah punah), jalak bali putih (Leucopsar rothschildi) di Bali, badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon, binturong (Artictis binturong), monyet (Presbytis thomasi), tarsius (Tarsius bancanus) di Sulawesi Utara, kukang (Nycticebus coucang), maleo (hanya di Sulawesi), komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo dan sekitarnya.
- Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia misalnya Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh), Rafflesia borneensis (Kalimantan), Rafflesia cilliata (Kalimantan Timur), Rafflesia horsfilldii (Jawa), Rafflesia patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), Rafflesia rochussenii (Jawa Barat), dan Rafflesia contleyi (Sumatra bagian timur).
- Bedali (Radermachera gigantean), Kepuh (Stereula foetida), Bungur (Lagerstroemia spesiosa), Nangka celeng (Arthocarpus heterophyllus), Mundu (Garcinia dulcis), Sawo kecik (Manilkara kauki), Winong (Tetrameles nudiflora), Kluwak (Pingium edule), Gandaria (Bouea macrophylla)
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara yakni in situ dan ex situ.
- Pelestarian In Situ
In situ merupakan salah satu pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di dalam habitat aslinya. Implementasi riil dari pelestarian jenis ini adalah di tetapkannya suatu kawasan luas berisi flora dan fauna yang disebut dengan Taman Nasional. Ada beberapa taman nasional di Indonesia, misalnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Gunung Panrango di Jawa Barat, Taman Nasional Gunung Leuser di Sumatera, Taman Nasional Komododi di Nusa Tenggara dan Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur.
- Pelestarian Ex Situ
Es xitu adalah jenis pelestarian yang dilakukan di luar habitat aslinya. Contoh pelestarian ex situ adalah dengan cara membuat kebun botani seperti Kebun Raya Bogor, kebun koleksi dan kebun plasma nuftah.
3.